Bika Ambon: Kue Khas Medan dengan Tekstur Kenyal dan Aroma Pandan yang Menggoda

Bika ambon

Bika Ambon adalah salah satu kue khas dari Medan, Sumatra Utara, yang terkenal dengan teksturnya yang kenyal, rasanya yang manis, dan aroma pandan yang khas. Meskipun namanya mencantumkan “Ambon,” kue ini sebenarnya berasal dari Medan dan menjadi oleh-oleh yang sangat populer bagi para wisatawan. Dengan bahan-bahan sederhana seperti tepung sagu, kelapa, santan, dan daun pandan, Kue ini nawarin perpaduan rasa yang unik dan menggugah selera. Temukan informasi yang membantu mendapatkan cuan hanya di stephenbeal.com.

1. Asal Usul 

Bika Ambon memiliki sejarah yang cukup menarik, meskipun namanya seringkali dikaitkan dengan Ambon, kota di Maluku, namun kue ini sejatinya berasal dari Medan. Ada beberapa teori mengenai asal-usul nama “Bika Ambon” yang beredar di masyarakat. Salah satunya adalah karena pada masa kolonial, kue ini banyak ditemukan di wilayah yang banyak dihuni oleh komunitas Tionghoa dan Melayu, yang juga memiliki hubungan perdagangan dengan Maluku. Namun, yang pasti adalah bahwa kue ini telah menjadi bagian dari kuliner khas Medan sejak lama.

kue ini terkenal dengan tekstur kenyal dan berwarna kuning cerah yang memikat. Selain itu, penggunaan santan dan kelapa sebagai bahan utama memberikan rasa gurih yang seimbang dengan rasa manis dari gula. Aromanya yang harum datang dari daun pandan yang menjadi salah satu bahan utama dalam pembuatan kue ini. Kue ini mudah ditemukan di berbagai toko kue dan oleh-oleh di Medan, baik dalam bentuk utuh maupun potongan kecil.

2. Proses Pembuatannya

Bika Ambon terbuat dari bahan-bahan yang mudah ditemukan, namun cara pembuatannya cukup rumit dan memerlukan kesabaran. Proses pembuatanya biasanya dimulai dengan mencampurkan tepung sagu dengan kelapa parut dan santan. Campuran ini kemudian didiamkan beberapa waktu agar adonan menjadi lebih kenyal. Salah satu kunci utama dalam pembuatannya adalah proses pemanggangan yang harus dilakukan dengan tepat agar kue memiliki tekstur yang kenyal dan tidak terlalu keras.

Setelah adonan siap, adonan tersebut dituangkan ke dalam loyang yang telah diolesi minyak atau mentega, dan kemudian dipanggang dalam oven dengan suhu yang pas. Proses pemanggangan ini menghasilkan bagian luar kuenya yang sedikit lebih keras, sementara bagian dalamnya tetap lembut dan kenyal. Setelah matang, Kue ini akan memiliki lapisan atas yang berwarna kuning keemasan dengan tekstur lembut yang membalut bagian dalam yang kenyal.

Salah satu hal yang membedakan Bika Ambon dari kue tradisional lainnya adalah penggunaan daun pandan. Pandan tidak hanya memberi warna hijau alami pada kue ini, tetapi juga memberikan aroma khas yang segar dan memikat. Daun pandan menjadi elemen penting yang menciptakan cita rasa yang tidak bisa ditiru oleh bahan lain, menjadikan Bika Ambon semakin khas.

3. Bika Ambon dalam Budaya Kuliner Medan

Bika Ambon tersedia di toko oleh-oleh dan warung kue Medan, dalam bentuk utuh atau potongan kecil sebagai cendera mata. Bika Ambon kini dikenal luas di berbagai kota besar Indonesia dan bahkan dijajakan hingga ke luar negeri. Toko oleh-oleh  sering menawarkan varian rasa, meski pandan tetap yang paling populer. Kini, Bika Ambon hadir dengan inovasi rasa seperti cokelat dan durian, namun pandan tetap menjadi favorit.

Di Medan, Kue ini sering dihidangkan dalam acara adat, perayaan, atau sebagai hidangan penutup. Rasa manis, kenyal, dan aroma pandan membuatnya jadi hidangan penutup yang menyegarkan, simbol kuliner Medan yang wajib dicoba.